Labels

Thursday, 6 April 2017

Rendahnya Disiplin Di Indonesia

Kekayaan alam yang melimpah dengan urutan keempat terbanyak sedunia seharusya Indonesia tergolong menjadi negara maju   setidaknya dalam Asia khususnya di Tenggara. Namun Indonesia jauh tertinggal dengan negara tetangga seperti Singapura, Thailand, Malaysia bahkan Vietnam.
Tingkat disiplin yang rendah ini membuat masyarakat Indonesia sangat tertinggal jauh dengan negara lainnya. Dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, beberapa pengguna kendaraan mengabaikan lampu merah pada rambu lalu lintas, membuang sampah tidak pada tempatnya tanpa berpikir dari dampak negatifnya, pembangunan perumahan yang berskala besar tanpa memperhatikan tata kota, keterlambatan alokasi dana dari pemerintah ke masyarakat padahal pembangunan sangat diperlukan. Adanya korupsi dimana mana. Beberapa yang sudah di sebutkan hanya sebagian contoh kecil dari masalah yang ada di Indonesia,
Disiplin bukan alasan ketidakbebasan melakukan hak namun disiplin merupakan pedoman untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Budaya disiplin seharusnya diterapkan sejak dini dimulai dari lingkungan keluarga. Lapisan masyarakat tanpa memandang ststus social.
Penyebab dari ketidakdisiplin pada masyakarat Indonesia yang mengakibatkan masalah social yang sangat sulit diatasi dikarenakan kurangnya kesadaran adanya hak pada setiap manusia lebih mementingkan kepentingan pribadi mereka beranggapan penerapan kedisiplinan hanya untuk kalangan mereka bukan untuk diri sendiri. Anggapan seperti inilah yang mengakibatkan keterbelakangan dalam kemajuan Indonesia.
Rendahnya kedisiplinan di Indonesia merupakan pelanggaran dasar negara. Tidak adanya rasa kemanusian yang adil dan beradab penyebab dari rasa egoisme untuk kepentingan sendiri seperti korupsi yang seharusnya uang di alokasikan ke masyarakat tetapi diambil untuk hedonism, disintergrasi Indonesia karena mementingkan kalangan sendiri bahkan tidak memperdulikan adanya hak pada setiap individu, tidak adanya kebijaksanaan pemerintah, aparat negara dan aparat hukum dalam pemberian sanksi yang jelas dan tepat, serta adanya kesenjangan social yang dirasakan pada masyarakat kecil.
  Kesadaran untuk menerapkan disiplin seharusnya sejak dini dari lingungan keluarga dengan memberi aturan dan sanksi yang jelas terhadap anak. Tidak memaklumkan saat berbuat kesalahan yang dikarenakan usianya masih kecil.
Pada teori John Locke Tabula Rasa, yaitu kertas putih yang diberi oleh pengalaman. Anak yang baru lahir seperti kertas putih yang kosong belum digoreskan oleh tinta. Maka dari itu orangtua sangat berperan penting dalam perkembangan anak sehingga orang tua berkewajiban memberikan pelajaran yang sederhana sejak dini agar dalam masa yang sudah matang dapat berprilaku disiplin dan tidak melanggar norma yang sudah di tetapkan oleh pemerintah.
Bahkan dalam perkembangan menuju dewasa awal orangtua tetap berhak membimbing anak dengan sesuai usianya dikarenakan perkembangan bersifat dinamis. Namun lingkungan juga dapat mempengaruhi prilaku individu. Akan tetapi apabila dalam lingkungan keluarga sudah dibentuk pondasi yang kuat dalam disiplin maka individu yang terjun di masyarakat minimnya disiplin dapat berdampak positif.
Bagaimana mengatasi masalah social pada masyarakat dewasa ini? Pemerintah dapat ikut andil dalam mencontohkan disiplin kepada masyarakat. Memberi sanksi yang tegas pada setiap individu yang tidak mengikuti aturan yang sudah di tetapkan. Peduli pada setiap hak-hak masyaarkat serta tidak mementingkan kepentingan pribadi. Masyarakatpun berperan akif untuk  menimbulkan kesadaran dan komitmen untuk bangsa serta dapat menyempurnakan. Masyarakat pun menyadari bahwa adanya kedisiplinan bangsa ini dapat mandiri dan tangguh.
Menerapkan disiplin dapat mengatasi salah satu masa social di Indonesia agar Indonesia menjadi negara yang tangguh, mandiri, dapat membuat sumber daya manusia yang lebih baik dan dapat memperdaya sumber daya alam dengan baik.

No comments:

Post a Comment