Labels

Wednesday, 28 December 2016

Toleransi

Arti dan Makna Toleransi

     Toleransi berasal dari bahasa latin dari kata "Tolerare" yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.

     Toleransi juga dapat dikatakan istilah pada konteks agama dan sosial budaya yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap golongan-golongan yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas pada suatu masyarakat.

Contoh perilaku toleransi :
1. Berlapang dada dalam menerima semua perbedaan, karena perbedaan adalah Rahmat Allah swt.
2. Tidak membeda-bedakan (mendiskriminasi) teman yang berbeda keyakinan.
3. Tidak memaksakan orang lain dalam hal keyakinan (agama).
4. Memberikan kebebasan orang lain untuk memilih keyakinan (agama).
5. Tidak mengganggu orang lain yang berbeda keyakinan ketika mereka beribadah.
6. Tetap bergaul dan bersikap baik dengan orang yang berbeda keyakinan dalam hal duniawi.
7. Menghormati orang lain yang sedang beribadah.
8. Tidak membenci dan menyakiti perasaan seseorang yang berbeda keyakinan atau pendapat dengan kita.

     Istilah toleransi juga dapat digunakan dengan menggunakan definisi "golongan / Kelompok" yang lebih luas, misalnya orientasi seksual, partai politik, dan lain-lain. Sampai sekarang masih banyak kontroversi serta kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi baik dari kaum konservatif atau liberal.

     Pada sila pertama dalam Pancasila, disebutkan bahwa bertaqwa kepada tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-masing merupakan hal yang mutlak. Karena Semua agama menghargai manusia oleh karena itu semua umat beragama juga harus saling menghargai. Sehingga terbina kerukunan hidup anatar umat beragama.

     Toleransi Antar Umat Beragama - Manusia merupakan makhluk individu sekaligus juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia diwajibkan mampu berinteraksi dengan individu / manusia lain dalam rangka memenuhi kebutuhan. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda dengannya salah satunya adalah perbedaan kepercayaan / agama.

     Dalam menjalani kehidupan sosial tidak bisa dipungkiri akan ada gesekan-gesekan yang akan dapat terjadi antar kelompok masyarakat, baik yang berkaitan dengan agama atau ras. Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati, sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian.

Contoh Perwujudan Toleransi Beragama:
Memahami setiap perbedaan.
Sikap saling tolong menolong antar sesama umat yang tidak membedakan suku, agama, budaya maupun ras.
Rasa saling menghormati serta menghargai antar sesama umat manusia.

Contoh pelaksanaan Toleransi Beragama:
Memperbaiki tempat-tempat umum
Kerja bakti membersihkan jalan desa
Membantu korban kecelakaan lalu-lintas.
Menolong orang yang terkena musibah atau bencana alam
Jadi, bentuk kerjasama ini harus kita praktekkan dalam kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan serta tidak menyinggung keyakinan pemeluk agama lain. melalui toleransi diharapkan terwujud ketertiban, ketenangan dan keaktifan dalam menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing.

Mengapa kita harus bertoleransi dalam beragama??
    Pertanyaan yang sangat mendasar untuk membangun sikap tolerasansi antar umat beragama. Sekarang andai tiap agama tidak saling toleransi tentu akan timbul diskrimanasi kaum mayoritas terhadap minoritas. Kaum yang dianggap kecil akan ditindas baik secara fisik maupun non fisik. Kalau itu sampai terjadi terus-menerus banyak hal buruk akan terjadi seperti perang antar agama dan bahkan bisa memicu antar negara dan benua.

     Contoh saja pada perang salib . Tapi selain alasan diatas kita sendiri harus punya kesadaran bahwa tujuan kita beragama sendiri ialah bukan untuk menindas orang lain atau kaum tertentu. Yang menjadi lawan atau musuh tiap agama bukanlah umat beragama lain melainkan Setan. Sadar atau tidak membunuh karena agama ialah berdosa.

Mengapa Terjadi Pertikaian Antar Beragama??
     Sudah kita bahas sebelumnya mengapa kita harus bertoleransi terhadap agama lain. Tapi mengapa ya masih terjadi pertikaian antar umat beragama??. Seharusnya semua orang beragama pada dasarnya tidak ingin bertikai dengan siapa pun . Lalu apa yang memicunya. Dari kejadian-kejadian pertikaian antara agama bisa didasari oleh bbeberapa faktor dibawah ini:

1.Perdebatan Agama
     Faktanya kita hidup berdampingan dengan umat beragama lain di tempat kita. Terkadang kita bertanya-tanya tentang apa yang mereka lakukan dalam beribadah. Maka muncullah pertanyaan yang beraneka ragam tentang agama lain. Ketika pertyanyaan itu sampai pada orang yang tidak tepat untuk menjawab akan muncul jawaban yang bisa membuat anda berfikiran negatif terhadap agama lain .

2.Provokasi
     Terkadang oknum-oknum tertentu yang puny kepentingan memanfaatkan keberagamana umat beragama untuk mencapai apa yang mereka ingingkan oleh karena itu mereka memprovokasi salah satu pihak dan tinggal menunggu perdebatan dan menimbulkan pertikaian


3.Salah tafsir
     Banyak sekali juga perdebatan yang dimulai dari salah tafsir kitab suci. Ini lebih berbahaya dari 2 faktor diatas karena setelah salah tafsir mereka punya dasar yang kuat yaitu kitab suci yang ternyata salah tafsir. Oleh karena itu diperlukannya tokoh agama yang baik dan benar untuk meluruskannya.


Hubungan Toleransi Dalam Upaya Mempererat Hubungan Manusia Dengan Manusia

     Disini terlihat jelas bahwa upaya untuk mempererat hubungan manusia dengan manusia tidak bisa lepas dari usaha toleransi, karena seperti apa yang sudah kita ketahui bahwa sikap toleransi sama pengertiannya dengan saling menghormati dan menghargai satu sama lain dan saling gotong royong membantu masyarakat lainnya.

     Kehidupan gotong royong dapat kita lihat baik dari lingkungan didesa maupun kota. Sebagai contohnya : Jika ada anggota keluarga yang meninggal dunia, tanpa diundang tetangga - tetangga pasti akan datang turut berbelasungkawa. Hal tersebut sudah menunjukkan bahwa sudah terjalinnya sikap toleransi dalam bermasyarakat.

    Adapun hidup saling membantu dan tolong menolong antar sesama umat manusia dengan penuh tenggang rasa bersumber dari rasa kemanusiaan dan merupakan perbuatan yang luhur.

No comments:

Post a Comment