Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional bangsa Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas , integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.
Berikut aspek dalam mewujudkan ketahanan nasional :
1. Aspek Ekonomi
Sistem ekonomi diarahkan menuju kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata
Pembangunan ekonomi merupakan usaha bangsa yang berazazkan kekeluargaan
Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasilnya dengan memperhatikan keserasian antar wilayah
2. Aspek Sosial Budaya
Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarakat yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, adil, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang selaras dan seimbang serta mampu menyaring budaya asing yang tidak layak ke dalam negara.
3. Aspek Pertahanan dan Keamanan
Memilki semangat perjuangan dalam membentuk perjuangan dalam hati dengan ketangguhan tanpa batas dan tanpa lelah.
Sadar dan peduli akan pengaruh eksternal atau internal yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
4. Aspek Ilmu Pengetahuan
Mewujudkan tumbuh kembangnya masyarakat yang berbudaya IPTEK
Perbaikan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan
5. Aspek Ideologi
Pengamalan pancasila yang baik secara obyektif dan subyektif
Pancasila sebagai pedoman dan pandangan hidup bangsa NKRI
Pendidikan moral Pancasila
6. Aspek Politik
Politik Dalam Negeri
1. Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan spekulasi atau pendapat atau opinion
2. Terjalinnya hubungan komunikasi politik yang timbal balik antara pemerintah dan rakyat
Politik Luar Negeri
1. Politik luar negeri dikembangkan menurut prioritas guna meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antar multilateral bangsa
2. Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatakan kerjasama internasional dalam berbagai bidang
3. Peningkatan kualitas SDM yang perlu dilaksanakan dengan memperbaiki sistem pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan
Ciri – ciri ketahanan nasional :
Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa guna menghadapi dan mengatasi tantangan dan hambatan dari luar maupun dalam negeri.
Prasyarat utama bagi negara berkembang
Hakikat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adal ketangguhan bangsa yang memilki arti kemampuan dalam mengembangkan kekuatan nasional guna menjamin kelangsungan hidup bangsa dalam mencapai tujuan Indonesia
Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah penyelenggaraan dan pengaturan kesejahteraan, keseimbangan, keselarasan, dan keamanan dalam seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia
Pengaruh Ketahanan Nasional pada Kehidupan Bernegara
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan komplek.
Fungsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional yang perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.
Tujuan Ketahanan Nasional
Tujuan ketahanan nasional adalah untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini
a) Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
b) Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
c) Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
d) Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
e) Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
Keberhasilan Ketahanan Nasional
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap aspek warga negara Indonesia, yaitu :
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga negara Indonesia baik secara individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya kesadaran bela negara dan cinta tanah air.
Wednesday, 28 December 2016
Toleransi
Arti dan Makna Toleransi
Toleransi berasal dari bahasa latin dari kata "Tolerare" yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.
Toleransi juga dapat dikatakan istilah pada konteks agama dan sosial budaya yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap golongan-golongan yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas pada suatu masyarakat.
Contoh perilaku toleransi :
1. Berlapang dada dalam menerima semua perbedaan, karena perbedaan adalah Rahmat Allah swt.
2. Tidak membeda-bedakan (mendiskriminasi) teman yang berbeda keyakinan.
3. Tidak memaksakan orang lain dalam hal keyakinan (agama).
4. Memberikan kebebasan orang lain untuk memilih keyakinan (agama).
5. Tidak mengganggu orang lain yang berbeda keyakinan ketika mereka beribadah.
6. Tetap bergaul dan bersikap baik dengan orang yang berbeda keyakinan dalam hal duniawi.
7. Menghormati orang lain yang sedang beribadah.
8. Tidak membenci dan menyakiti perasaan seseorang yang berbeda keyakinan atau pendapat dengan kita.
Istilah toleransi juga dapat digunakan dengan menggunakan definisi "golongan / Kelompok" yang lebih luas, misalnya orientasi seksual, partai politik, dan lain-lain. Sampai sekarang masih banyak kontroversi serta kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi baik dari kaum konservatif atau liberal.
Pada sila pertama dalam Pancasila, disebutkan bahwa bertaqwa kepada tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-masing merupakan hal yang mutlak. Karena Semua agama menghargai manusia oleh karena itu semua umat beragama juga harus saling menghargai. Sehingga terbina kerukunan hidup anatar umat beragama.
Toleransi Antar Umat Beragama - Manusia merupakan makhluk individu sekaligus juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia diwajibkan mampu berinteraksi dengan individu / manusia lain dalam rangka memenuhi kebutuhan. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda dengannya salah satunya adalah perbedaan kepercayaan / agama.
Dalam menjalani kehidupan sosial tidak bisa dipungkiri akan ada gesekan-gesekan yang akan dapat terjadi antar kelompok masyarakat, baik yang berkaitan dengan agama atau ras. Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati, sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian.
Contoh Perwujudan Toleransi Beragama:
Memahami setiap perbedaan.
Sikap saling tolong menolong antar sesama umat yang tidak membedakan suku, agama, budaya maupun ras.
Rasa saling menghormati serta menghargai antar sesama umat manusia.
Contoh pelaksanaan Toleransi Beragama:
Memperbaiki tempat-tempat umum
Kerja bakti membersihkan jalan desa
Membantu korban kecelakaan lalu-lintas.
Menolong orang yang terkena musibah atau bencana alam
Jadi, bentuk kerjasama ini harus kita praktekkan dalam kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan serta tidak menyinggung keyakinan pemeluk agama lain. melalui toleransi diharapkan terwujud ketertiban, ketenangan dan keaktifan dalam menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
Mengapa kita harus bertoleransi dalam beragama??
Pertanyaan yang sangat mendasar untuk membangun sikap tolerasansi antar umat beragama. Sekarang andai tiap agama tidak saling toleransi tentu akan timbul diskrimanasi kaum mayoritas terhadap minoritas. Kaum yang dianggap kecil akan ditindas baik secara fisik maupun non fisik. Kalau itu sampai terjadi terus-menerus banyak hal buruk akan terjadi seperti perang antar agama dan bahkan bisa memicu antar negara dan benua.
Contoh saja pada perang salib . Tapi selain alasan diatas kita sendiri harus punya kesadaran bahwa tujuan kita beragama sendiri ialah bukan untuk menindas orang lain atau kaum tertentu. Yang menjadi lawan atau musuh tiap agama bukanlah umat beragama lain melainkan Setan. Sadar atau tidak membunuh karena agama ialah berdosa.
Mengapa Terjadi Pertikaian Antar Beragama??
Sudah kita bahas sebelumnya mengapa kita harus bertoleransi terhadap agama lain. Tapi mengapa ya masih terjadi pertikaian antar umat beragama??. Seharusnya semua orang beragama pada dasarnya tidak ingin bertikai dengan siapa pun . Lalu apa yang memicunya. Dari kejadian-kejadian pertikaian antara agama bisa didasari oleh bbeberapa faktor dibawah ini:
1.Perdebatan Agama
Faktanya kita hidup berdampingan dengan umat beragama lain di tempat kita. Terkadang kita bertanya-tanya tentang apa yang mereka lakukan dalam beribadah. Maka muncullah pertanyaan yang beraneka ragam tentang agama lain. Ketika pertyanyaan itu sampai pada orang yang tidak tepat untuk menjawab akan muncul jawaban yang bisa membuat anda berfikiran negatif terhadap agama lain .
2.Provokasi
Terkadang oknum-oknum tertentu yang puny kepentingan memanfaatkan keberagamana umat beragama untuk mencapai apa yang mereka ingingkan oleh karena itu mereka memprovokasi salah satu pihak dan tinggal menunggu perdebatan dan menimbulkan pertikaian
3.Salah tafsir
Banyak sekali juga perdebatan yang dimulai dari salah tafsir kitab suci. Ini lebih berbahaya dari 2 faktor diatas karena setelah salah tafsir mereka punya dasar yang kuat yaitu kitab suci yang ternyata salah tafsir. Oleh karena itu diperlukannya tokoh agama yang baik dan benar untuk meluruskannya.
Hubungan Toleransi Dalam Upaya Mempererat Hubungan Manusia Dengan Manusia
Disini terlihat jelas bahwa upaya untuk mempererat hubungan manusia dengan manusia tidak bisa lepas dari usaha toleransi, karena seperti apa yang sudah kita ketahui bahwa sikap toleransi sama pengertiannya dengan saling menghormati dan menghargai satu sama lain dan saling gotong royong membantu masyarakat lainnya.
Kehidupan gotong royong dapat kita lihat baik dari lingkungan didesa maupun kota. Sebagai contohnya : Jika ada anggota keluarga yang meninggal dunia, tanpa diundang tetangga - tetangga pasti akan datang turut berbelasungkawa. Hal tersebut sudah menunjukkan bahwa sudah terjalinnya sikap toleransi dalam bermasyarakat.
Adapun hidup saling membantu dan tolong menolong antar sesama umat manusia dengan penuh tenggang rasa bersumber dari rasa kemanusiaan dan merupakan perbuatan yang luhur.
Toleransi berasal dari bahasa latin dari kata "Tolerare" yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.
Toleransi juga dapat dikatakan istilah pada konteks agama dan sosial budaya yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap golongan-golongan yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas pada suatu masyarakat.
Contoh perilaku toleransi :
1. Berlapang dada dalam menerima semua perbedaan, karena perbedaan adalah Rahmat Allah swt.
2. Tidak membeda-bedakan (mendiskriminasi) teman yang berbeda keyakinan.
3. Tidak memaksakan orang lain dalam hal keyakinan (agama).
4. Memberikan kebebasan orang lain untuk memilih keyakinan (agama).
5. Tidak mengganggu orang lain yang berbeda keyakinan ketika mereka beribadah.
6. Tetap bergaul dan bersikap baik dengan orang yang berbeda keyakinan dalam hal duniawi.
7. Menghormati orang lain yang sedang beribadah.
8. Tidak membenci dan menyakiti perasaan seseorang yang berbeda keyakinan atau pendapat dengan kita.
Istilah toleransi juga dapat digunakan dengan menggunakan definisi "golongan / Kelompok" yang lebih luas, misalnya orientasi seksual, partai politik, dan lain-lain. Sampai sekarang masih banyak kontroversi serta kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi baik dari kaum konservatif atau liberal.
Pada sila pertama dalam Pancasila, disebutkan bahwa bertaqwa kepada tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-masing merupakan hal yang mutlak. Karena Semua agama menghargai manusia oleh karena itu semua umat beragama juga harus saling menghargai. Sehingga terbina kerukunan hidup anatar umat beragama.
Toleransi Antar Umat Beragama - Manusia merupakan makhluk individu sekaligus juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia diwajibkan mampu berinteraksi dengan individu / manusia lain dalam rangka memenuhi kebutuhan. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda dengannya salah satunya adalah perbedaan kepercayaan / agama.
Dalam menjalani kehidupan sosial tidak bisa dipungkiri akan ada gesekan-gesekan yang akan dapat terjadi antar kelompok masyarakat, baik yang berkaitan dengan agama atau ras. Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati, sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian.
Contoh Perwujudan Toleransi Beragama:
Memahami setiap perbedaan.
Sikap saling tolong menolong antar sesama umat yang tidak membedakan suku, agama, budaya maupun ras.
Rasa saling menghormati serta menghargai antar sesama umat manusia.
Contoh pelaksanaan Toleransi Beragama:
Memperbaiki tempat-tempat umum
Kerja bakti membersihkan jalan desa
Membantu korban kecelakaan lalu-lintas.
Menolong orang yang terkena musibah atau bencana alam
Jadi, bentuk kerjasama ini harus kita praktekkan dalam kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan serta tidak menyinggung keyakinan pemeluk agama lain. melalui toleransi diharapkan terwujud ketertiban, ketenangan dan keaktifan dalam menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
Mengapa kita harus bertoleransi dalam beragama??
Pertanyaan yang sangat mendasar untuk membangun sikap tolerasansi antar umat beragama. Sekarang andai tiap agama tidak saling toleransi tentu akan timbul diskrimanasi kaum mayoritas terhadap minoritas. Kaum yang dianggap kecil akan ditindas baik secara fisik maupun non fisik. Kalau itu sampai terjadi terus-menerus banyak hal buruk akan terjadi seperti perang antar agama dan bahkan bisa memicu antar negara dan benua.
Contoh saja pada perang salib . Tapi selain alasan diatas kita sendiri harus punya kesadaran bahwa tujuan kita beragama sendiri ialah bukan untuk menindas orang lain atau kaum tertentu. Yang menjadi lawan atau musuh tiap agama bukanlah umat beragama lain melainkan Setan. Sadar atau tidak membunuh karena agama ialah berdosa.
Mengapa Terjadi Pertikaian Antar Beragama??
Sudah kita bahas sebelumnya mengapa kita harus bertoleransi terhadap agama lain. Tapi mengapa ya masih terjadi pertikaian antar umat beragama??. Seharusnya semua orang beragama pada dasarnya tidak ingin bertikai dengan siapa pun . Lalu apa yang memicunya. Dari kejadian-kejadian pertikaian antara agama bisa didasari oleh bbeberapa faktor dibawah ini:
1.Perdebatan Agama
Faktanya kita hidup berdampingan dengan umat beragama lain di tempat kita. Terkadang kita bertanya-tanya tentang apa yang mereka lakukan dalam beribadah. Maka muncullah pertanyaan yang beraneka ragam tentang agama lain. Ketika pertyanyaan itu sampai pada orang yang tidak tepat untuk menjawab akan muncul jawaban yang bisa membuat anda berfikiran negatif terhadap agama lain .
2.Provokasi
Terkadang oknum-oknum tertentu yang puny kepentingan memanfaatkan keberagamana umat beragama untuk mencapai apa yang mereka ingingkan oleh karena itu mereka memprovokasi salah satu pihak dan tinggal menunggu perdebatan dan menimbulkan pertikaian
3.Salah tafsir
Banyak sekali juga perdebatan yang dimulai dari salah tafsir kitab suci. Ini lebih berbahaya dari 2 faktor diatas karena setelah salah tafsir mereka punya dasar yang kuat yaitu kitab suci yang ternyata salah tafsir. Oleh karena itu diperlukannya tokoh agama yang baik dan benar untuk meluruskannya.
Hubungan Toleransi Dalam Upaya Mempererat Hubungan Manusia Dengan Manusia
Disini terlihat jelas bahwa upaya untuk mempererat hubungan manusia dengan manusia tidak bisa lepas dari usaha toleransi, karena seperti apa yang sudah kita ketahui bahwa sikap toleransi sama pengertiannya dengan saling menghormati dan menghargai satu sama lain dan saling gotong royong membantu masyarakat lainnya.
Kehidupan gotong royong dapat kita lihat baik dari lingkungan didesa maupun kota. Sebagai contohnya : Jika ada anggota keluarga yang meninggal dunia, tanpa diundang tetangga - tetangga pasti akan datang turut berbelasungkawa. Hal tersebut sudah menunjukkan bahwa sudah terjalinnya sikap toleransi dalam bermasyarakat.
Adapun hidup saling membantu dan tolong menolong antar sesama umat manusia dengan penuh tenggang rasa bersumber dari rasa kemanusiaan dan merupakan perbuatan yang luhur.
Subscribe to:
Posts (Atom)